Yayasan IAR Indonesia Bentuk Komunitas The Power of Mama Sebuah Gerakan Perempuan untuk Pelestarian Alam

1 Agu 2023
Admin YIARI

Yayasan IAR Indonesia Bentuk Komunitas The Power of Mama Sebuah Gerakan Perempuan untuk Pelestarian Alam

oleh | Agu 1, 2023

Pentingnya peran perempuan dalam pelestarian alam di masyarakat, mendorong Yayasan IAR Indonesia (YIARI) membentuk The Power of Mama, sebuah komunitas yang terdiri dari para perempuan lintas generasi dan terutama kaum ibu, yang tinggal di kawasan desa di sekitar Ketapang Kalimantan Barat. Komunitas ini memiliki kegiatan dengan tujuan untuk menjadikan kaum perempuan dan para ibu sebagai pelopor dalam menggerakkan kesadaran masyarakat di desa tempat mereka tinggal untuk peduli terhadap lingkungan, terutama dalam kegiatan-kegiatan pelestarian alam di kawasan tempat mereka tinggal.

Kemunculan komunitas ini berangkat dari kehadiran dua tokoh perempuan di dua desa di Ketapang, yaitu Bu Siti dan Bu Maimun yang selama beberapa waktu berinisiatif melakukan sejumlah kegiatan lingkungan di antaranya pertanian organik dan berkeliling desa untuk mengecek kondisi alam di sekitar mereka terutama dari risiko kebakaran. Inisiatif dari kedua ibu inilah yang kemudian mendorong YIARI untuk membentuk komunitas The Power of Mama yang terdiri dari para perempuan usia 25 tahun hingga 50-an tahun yang tinggal di empat desa di wilayah Ketapang, Kalbar, yaitu Desa Pematang Gadung, Sungai Besar, Sukamaju, dan Sungai Awan Kiri.

Para Mama anggota The Power of Mama memanfaatkan lahan kosong di desa untuk ditanam tanaman yang bernilai ekonomis bagi warga, seperti cabe dan tebu (Ade Dwi Putra | YIARI)

Adapun aktivitas kegiatan The Power of Mama ini akan banyak menekankan pada peningkatan kemampuan dan kapasitas mereka sebagai perempuan yang diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan perubahan positif bagi lingkungannya. “Dengan berbagai pelatihan yang kami kembangkan untuk mereka, kami berharap para ibu ini memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan yang penting dalam merawat dan menjaga lingkungan alam di desanya. Salah satunya adalah pembekalan dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ujar Wendi Tamariska, Manager Community Development YIARI. Dengan kegiatan ini, harapannya para anggota The Power of Mama dapat memberikan contoh yang baik serta pelopor kegiatan lingkungan hidup di lingkungan mereka.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ibu-ibu ini, terutama Bu Siti dan Bu Maimun dalam menjaga lingkungannya. Komunitas The Power of Mama ini adalah inisiatif mandiri mereka, dan YIARI berperan untuk memfasilitasi dan merealisasikannya. Dengan kehadiran The Power of Mama, kami yakin bahwa desa-desa tempat mereka tinggal akan menjadi desa percontohan yang tidak hanya berhasil dalam menjaga lingkungan, tapi juga menampilkan kekuatan perempuan sebagai bagian terpenting dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi generasi selanjutnya,” ujar Karmele Llano Sanchez, Direktur Program YIARI.

Kebakaran di lahan gambut adalah salah satu ancaman bagi warga di kala cuaca panas dan terik. Oleh karena itu The Power of Mama menjadi pelapor pertama dan pembantu umum apabila terdapat kebakaran lahan (Muffidz Ma’sum | YIARI)

Untuk menjadi anggota The Power of Mama, tidak ada syarat khusus yang diberlakukan. “Siapa pun perempuan yang tertarik bisa bergabung dan nantinya YIARI memberikan bantuan berupa fasilitas patroli seperti kendaraan kendaraan bermotor dan perlengkapan keamanan, pembekalan untuk para anggota berupa pengetahuan umum tentang instansi terkait bencana, keanekaragaman hayati, dampak bencana kebakaran hingga pelatihan pemadaman kebakaran hutan dan lahan,” ujar Argitoe Ranting, Kepala Program YIARI.

The Power of Mama yang didirikan pada 6 Juni 2022, saat ini telah memiliki 46 anggota dari empat desa. Kegiatan yang saat ini mereka lakukan adalah patroli dan monitoring kebakaran hutan dan lahan di  desa masing-masing sebagai bagian dari persiapan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.


Tentang Yayasan IAR Indonesia (YIARI)

Yayasan IAR Indonesia adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang konservasi primata di Indonesia berbasis penyelamatan, pemulihan, rilis, dan pemantauan pasca-rilis. YIARI juga berkomitmen untuk melindungi primata dan habitatnya dengan pendekatan holistik melalui kolaborasi multi-stakeholder untuk menciptakan ekosistem yang harmonis antara habitat, hewan, dan manusia. YIARI saat ini memiliki dua pusat rehabilitasi satwa yang berada di Ketapang, Kalimantan Barat dan Bogor, Jawa Barat.

Narahubung:

Heribertus Suciadi (heribertus@internationalanimalrescue.org/ +62 821-5346-2720)

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait