Kukang Bisa Menunjukkan Perilaku Abnormal Kalau Sedang Merasa Seperti Ini Loh!

12 Jul 2023
Admin YIARI

Kukang Bisa Menunjukkan Perilaku Abnormal Kalau Sedang Merasa Seperti Ini Loh!

oleh | Jul 12, 2023

Setiap jenis satwa punya perilaku alamiahnya masing-masing loh Sobat #KonservasYIARI! Kalau sebelumnya sudah dibahas mengenai perilaku makaka, kali ini kita bakal lebih dalam mengenal perilaku kukang. Kukang akan menunjukkan nalurinya melalui perilaku non-aktif (diam dan tidur), perilaku aktif sendiri (berpindah, defekasi atau pengeluaran zat pencernaan,  dan grooming), perilaku makan, dan perilaku sosial seperti allogrooming, bersuara, berkelahi, mengikuti serta tidur berdampingan.

Kukang sedang mencengkram batang pohon untuk memudahkan aktivitas berpindah tempat (Denny Setiawan l Yayasan IAR Indonesia)

Ternyata ada satu perilaku kukang yang muncul di saat tertentu nih sobat! Seperti apa ya perilaku itu? 

Perilaku yang dapat ditunjukkan oleh kukang saat keadaan tertentu ini disebut dengan perilaku abnormal. Perilaku abnormal ini biasanya ditandai dengan perilaku stereotipe atau perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang. Tanda perilakunya seperti merawat diri berlebihan (overgrooming), menggosok dan membenturkan kepala secara berulang kali ke segala arah (head bobbing), memutar kepala (rolling head) dan menyakiti diri sendiri (self injurious behavior). Perilaku abnormal ini terjadi saat kukang berada di luar habitatnya seperti kandang dan laboratorium. Perilaku tersebut juga jadi indikasi bahwa kukang mengalami stress.

Pada tempat yang berada di luar habitat, kukang bisa stress karena adanya persaingan di dalam kandang seperti perebutan kotak sarang (shelter) dan perebutan makanan. Tingkat stress kukang yang berasal dari hasil sitaan pasar gelap biasanya lebih tinggi. Miris, kukang menerima perlakuan yang tidak memperhatikan prinsip kesejahteraan satwa saat di pasar gelap sehingga memunculkan perilaku abnormal.

Apakah bisa perilaku abnormal kukang dikurangi saat masuk ke kandang rehabilitasi?

Perilaku abnormal ini bisa ikut berkurang saat diberikan tahap pengayaan atau pelatihan bagi kukang. Bentuk pengayaan seperti membuka dan memakan lemper buah dalam kandang rehabilitasi merupakan bentuk pengayaan yang memberikan pengaruh paling besar dalam menekan perilaku abnormal stereotip. Hal ini dapat disebabkan pada pengayaan ini menggunakan buah-buahan yang disukai oleh kukang sebagai bahan utamanya.

Nah gimana Sobat #KonservasYIARI? Sudah semakin tercerahkan bukan mengenai perbedaan antara perilaku normal dan abnormal khususnya pada primata kukang. Untuk itu mari hentikan gerakan pemeliharaan satwa liar yang ternyata bisa berdampak juga pada terganggunya psikologis satwa!

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Referensi :

Sinaga MWA, Masyud B. 2017. Pemanfaatan ruang dan perilaku harian kukang sumatera (Nycticebus Coucang Boddaert, 1785) di Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) Sumatera Utara. Jurnal Media Konservasi. 22(3): 304-311. 

[YIARI] Yayasan International Animal Rescue Indonesia. 2013. Laporan teknis pelepasliaran dan pemantauan paska pelepasliaran Kukang Jawa (N.javanicus) di Kawasan Hutan Gunung Salak – Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Bogor (ID): YIARI

Cahya Riza Haromaen

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait