Ketahui 4 Langkah Bijak ketika Bertemu Orangutan Liar

29 Nov 2023
Admin YIARI

Ketahui 4 Langkah Bijak ketika Bertemu Orangutan Liar

oleh | Nov 29, 2023

Halo, Sobat #KonservasYIARI!

Bertemu dengan orangutan liar mungkin dapat menjadi pengalaman yang unik dan langka. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik antara manusia dengan orangutan ketika bertemu baik secara sengaja, maupun tidak sengaja.

Seperti kasus yang terjadi di Ketapang, Kalimantan Barat pada September 2023 lalu. Seekor orangutan tiba-tiba datang menyerang warga yang sedang mengangkut buah sawit di kebun miliknya. Hal tersebut diduga terjadi karena habitat orangutan terbakar.

Orangutan tersebut membuat warga mengalami luka gigitan di sekujur tubuh dan harus mendapat perawatan intensif. Oleh karena itu, kita butuh kehati-hatian dan pemahaman yang tepat[1]  untuk menjaga keamanan diri kita terhadap orangutan.

Berikut adalah 4 langkah bijak yang dapat kita lakukan ketika bertemu orangutan liar!

1. Tetap Tenang

Orangutan jarang berperilaku agresif kecuali diprovokasi (Heribertus Suciadi | YIARI)

Menurut penelitian, orangutan liar jarang sekali berperilaku agresif dan menyerang manusia. Selama manusia tidak mengganggu habitat dan teritorinya, orangutan tidak akan menyerang dan berkonflik dengan manusia.

Jadi, tetap tenang ya, Sobat! Hindari membuat suara keras atau tindakan yang dapat membuat orangutan merasa terganggu.

2. Menjauh Perlahan

Langkah yang harus ditempuh ketika bertemu orangutan di ladang adalah menjauh perlahan. Dengan itu mereka tidak akan menghampiri kita. (TIM OPU | YIARI)

Setiap orangutan memiliki teritori untuk mencukupi kehidupannya. Jika bertemu mereka di alam bebas, sebaiknya kita menjaga jarak aman sekitar 10-15 meter, kemudian menjauh dan pergi dari lokasi tersebut secara perlahan.
Dengan begitu, kita telah membiarkan mereka hidup dengan tenang di habitatnya!🌳🌿

3. Tidak Melakukan Gerakan Tiba-Tiba

Meski tampak tenang, penting bagi kita untuk tidak bergerak secara tiba-tiba ketika bertemu orangutan supaya tidak memancing agresivitasnya. (Rudiansyah | YIARI)

Orangutan merupakan satwa liar yang sangat sensitif, sehingga kita sebaiknya tidak membuat keributan, mengambil gambar dengan flash, dan membuat gerakan tiba-tiba. Janganlah berlari, berteriak, apalagi memukul, mengusir dan melempari orangutan ketika bertemu dengan mereka.

Jangan sampai kita membuat mereka merasa terancam ya, Sobat!

4. Segera Lapor ke Petugas Pemerintahan

BKSDA terkait dapat dihubungi supaya orangutan yang ditemukan dapat segera dievakuasi (Tim Media | YIARI)

Orangutan biasanya masuk ke lahan warga saat makanan yang disukainya sedang musim, seperti musim buah durian, petai, dan mayang aren. Apabila kita menemukan orangutan liar di sekitar pemukiman warga, segera lapor ke petugas pemerintahan seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau Taman Nasional terdekat kita ya, Sobat!

Meskipun orangutan tidak akan menyerang warga jika tidak merasa terdesak, orangutan tidak seharusnya ditemukan di sekitar pemukiman dan harus kembali ke habitat aslinya. Pelaporan penemuan orangutan liar dapat dilakukan melalui call center BKSDA yang dapat diakses di link berikut ya, Sobat KonservasYIARI !

Nah, itulah 4 langkah bijak yang dapat kita lakukan jika bertemu dengan orangutan liar!

Dengan melakukan langkah tersebut, kita telah berkontribusi untuk menjaga orangutan beserta lingkungan alaminya. Apalagi orangutan sangat rentan terhadap kepunahan sebab memiliki laju reproduksi yang sangat lambat.

Ingat ya, Sobat! mengagumi tidak harus memiliki. Cukup kagumi dari jauh dan biarkan orangutan hidup bebas di habitatnya agar mereka tetap ada di generasi mendatang.

Referensi:

Hastari, B., & Girsang, S. R. M. (2019). Partisipasi Pelaku Ekowisata Dalam Upaya Konservasi di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah. Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan, 6(2), 105-116.

Hockings, K., & Humle, T. (2010). Panduan Pencegahan dan Mitigasi Konflik antara Manusia dan Kera Besar. Switzerland: IUCN, Species Survival Commission.

Marshall, A. J., Lacy, R., Ancrenaz, M., Byers, O., Husson, S. J., Leighton, M., … & Wich, S. A. (2009). Orangutan population biology, life history, and conservation. Orangutans: Geographic variation in behavioral ecology and conservation, 311-326.

Siregar, D. I., Zaitunah, A., & Patana, P. (2015). Pemetaan daerah rawan konflik orangutan sumatera (Pongo abelii) dengan manusia di desa sekitar Cagar Alam Dolok Sibual-Buali. Peronema forestry science journal, 4(1), 120-133.

Hafiza Rizki Nurbaiti

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait