Mulai dari Belajar Hal Baru hingga Mengenali Diri: Kisah Inspiratif Fira di Kahiu Academy

22 Feb 2024
Ismail Agung Rusmadipraja

Mulai dari Belajar Hal Baru hingga Mengenali Diri: Kisah Inspiratif Fira di Kahiu Academy

oleh | Feb 22, 2024

Saat pertama kali ditawari mengikuti Kahiu Academy, saya membutuhkan waktu untuk bisa menentukan jawaban. Jika saya bersedia mengikuti Kahiu, maka saya harus keluar dari zona nyaman dan pergi ke suatu tempat yang belum pernah saya singgahi.

Ditambah lagi, itu akan berlangsung dalam jangka waktu yang menurut saya lumayan lama. Bertemu dengan orang baru, tempat yang baru, dan juga suasana baru yang entah akan seperti apa.

Hingga pada akhirnya, saya memutuskan untuk ikut Kahiu Academy. Tidak ada salahnya untuk mencoba dan mempelajari hal baru. Pikir saya waktu itu.

Di hari pertama, saya berkenalan dengan teman-teman dari Melawi dan Batu Lapis. Kami yang berasal dari Ketapang baru datang ketika pembelajaran sudah dimulai. Hal ini membuat saya sedikit merasa segan karena seperti orang baru datang.

Padahal, saya termasuk anak yang mudah bergaul dan cepat beradaptasi. Namun ternyata cukup sulit untuk bisa berbaur, khususnya dengan peserta laki-laki. Dengan peserta perempuan, kami bisa menjalin pertemanan dengan mudah. Masih ada kecanggungan memang antara peserta laki-laki dan perempuan.

Kegiatan Fira saat Menjadi Peserta Kahiu Academy, Salah Satunya yaitu Kelas Pertanian dengan pak Eko yang Membahas Hubungan Timbal balik Kehidupan (Tim Edukasi Kahiu Academy | YIARI)

Belajar keterampilan dan hal-hal baru

Di Kahiu Academy, ada banyak kelas yang harus kami ikuti. Kelas-kelas ini terasa menyenangkan karena ada banyak hal baru yang saya pelajari. Terutama di kelas self assesment. Buat saya, ini membuat saya lebih mengenal diri saya lebih jauh lagi.

Saya belajar untuk bertanya dan jujur kepada diri saya sendiri. Apa yang saya sukai, dan apakah saya mau menjalaninya. Tanpa saya sadari, saya semakin menantikan kelas-kelas berikutnya yang akan diberikan.

Kami juga diajarkan komputer. Di kelas ini kami dibedakan berdasarkan tingkatan. Ada yang basic dan middle. Pembagian kelas ini cukup efektif, karena secara basic saya sempat mempelajari selama di sekolah. Sehingga materi yang diberikan seperti melanjutkan apa yang sudah dipelajari di sekolah.

Sayangnya, hal serupa tidak berlaku di kelas bahasa Inggris. Bersama teman-teman yang lain, kami belajar dari basic. Memang, tidak semua peserta Kahiu ini memiliki jenjang pendidikan yang sama. Pengetahuan dasar setiap peserta jelas berbeda-beda. Meski begitu, setiap kelas tetap menyenangkan untuk saya ikuti.

Tidak semua peserta memiliki minat yang antusias di setiap kelas yang diberikan. Jujur saja, peserta yang kurang berminat pada suatu materi akan cenderung bermain-main atau tidak serius. Terkadang, saya khawatir kalau hal ini bisa mempengaruhi semangat peserta yang lainnya saat mereka benar-benar ingin belajar dan mempraktekannya kelak di rumah masing-masing.

Perubahan sikap menjadi lebih baik

Selama di Kahiu Academy, kami tidak hanya belajar soal keterampilan saja. Kami juga diajarkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan konservasi. Seperti tidak memelihara satwa liar di rumah.

Sebelumnya ini saya anggap ini adalah hal yang sepele. Tapi setelah memahaminya, saya akhirnya sadar kalau hal tersebut berdampak besar bagi kehidupan kita sendiri. Seperti menularkan penyakit, atau justru sebaliknya.

Saya juga baru tahu mengenai kesejahteraan satwa, terutama bagi hewan peliharaan. Selama ini saya hanya mengira bahwa hewan peliharaan itu cukup diberi makan dan minum saja. Ternyata ada hal-hal lain yang akhirnya saya baru tahu dan sadari. Hewan peliharaan juga harus terpenuhi kesehatan dan mengekspresikan perilakunya.

Selain itu juga ada pembelajaran tentang Sex Education. Selama di sekolah, kata ini sangat tabu untuk didengar. Padahal, ini seharusnya menjadi pembelajaran penting yang wajib diajarkan di sekolah. Bahkan, orangtua juga memiliki peran penting dalam memberikan pengertian tentang pergaulan dan memilih pertemanan.

Di usia seperti saya dan teman-teman, kami sangat rentan terjerumus pada kenakalan remaja. Kami masih sangat labil dan mencoba mencari jati diri. Pentingnya Sex Education ini mengajarkan kami akan sebab akibat agar tidak menjadi penyesalan di kemudian hari.

Kahiu Academy benar-benar telah membuka mata saya. Ternyata, masih banyak anak-anak yang tidak melanjutkan jenjang sekolah yang diwajibkan pemerintah. Mereka putus sekolah, dan terpaksa bekerja kayu di hutan dan Taman Nasional. Mereka juga rata-rata usianya masih di bawah umur.

Minimnya akses kepada pendidikan dan informasi, menjadikan mereka tidak mengetahui akan dampak yang nantinya ditimbulkan. Sedangkan oknum yang mempekerjakan, justru meraup keuntungan yang begitu besar. Yang pada akhirnya, dampak kerugian besar ini akan dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di sekitarnya.

Perubahan sikap juga menjadi sesuatu yang saya dan teman-teman rasakan selama mengikuti Kahiu. Saya ingat betul, di satu minggu pertama, ada teman kami yang tidak bisa mengontrol emosinya, pemarah, dan juga tidak percaya diri. Sekarang, saya melihat perubahan yang positif dari dirinya dan juga saya pribadi. Saya sangat senang, karena kami bisa menjadi lebih baik dan jauh lebih percaya diri.

Kini, saya bersyukur telah diberi kesempatan untuk belajar di Kahiu Academy. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dan terapkan kelak ketika kembali pulang. Terima kasih banyak telah mendukung dan mendampingi kami. Memberikan fasilitas, waktu, tenaga dan tentunya biaya yang tidak sedikit. Semoga ini menjadi kebaikan bagi kita semua.

Fira dan Dokter Karmele Llano Sanchez saat Penutupan Acara Kahiu Academy (Tim Edukasi Kahiu Academy | YIARI)

Tentang Fira

Fira Mutia adalah salah seorang peserta Kahiu Academy YIARI batch 2 tahun 2023. Fira berasal dari Sungai Besar, Kabupaten Ketapang. Gadis berusia 24 tahun ini berencana melamar kerja di beberapa perusahaan selepas program Kahiu Academy. Fira yang hobi membaca memiliki ketertarikan untuk menulis, dan berharap bisa membuat sebuah novel kelak.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait