Mikroplastik, si Kecil yang Memberikan Dampak Besar

19 Des 2023
Admin YIARI

Mikroplastik, si Kecil yang Memberikan Dampak Besar

oleh | Des 19, 2023

Halo Sobat #KonservasYIARI!

Tahukan Sobat pada awalnya plastik diciptakan sebagai pengganti akan penggunaan paper bag. Seiring berjalannya waktu, plastik diproduksi secara massal dan sekarang ini menjadi ancaman bagi kehidupan. Sekarang ini plastik dapat ditemukan diseluruh segmen kehidupan di bumi, mulai dari barang-barang rumah tangga, kosmetik, bahkan di dalam tubuh kita. Lho kok bisa ya plastik ada di tubuh kita?

Plastik memiliki sifat yang elastis, murah, fleksibel, dan tidak bisa terurai. Plastik yang sudah tidak terpakai akan menjadi sampah plastik. Sampah plastik dengan ukuran besar yang tidak diolah atau bahkan berkeliaran di lingkungan dapat menjadi ukuran yang sangat kecil. 

Saking kecilnya, kita tidak bisa melihat dengan mata saja, Sobat bisa menyebutnya dengan mikroplastik. Mikroplastik merupakan sampah plastik dengan ukuran kurang dari atau sama dengan 5 milimeter. Sudah banyak Sobat penelitian yang membuktikan keberadaan mikroplastik ini. Mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan melalui makanan seperti ikan, kerang, dan sayur serta buah yang telah terkontaminasi mikroplastik dan berakhir pada tubuh kita. 

Sampah plastik yang menumpuk (CC0 1.0 DEED)

Penelitian dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment dengan judul Detection of microplastics in human lung tissue using μFTIR spectroscopy (Deteksi mikroplastik pada jaringan paru-paru manusia menggunakan spektroskopi μFTIR) menemukan mikroplastik pada jaringan paru-paru manusia. 

Buku yang berjudul Rekam Jejak Mikroplastik yang baru-baru ini dipublikasi oleh Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) merangkum seluruh penelitian mengenai mikroplastik dan ditemukan bahwa mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Mikroplastik masuk ke dalam rantai makanan (Referensi : Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat)

Seperti penurunan IQ, penyakit paru-paru, penuruan metabolisme tubuh, gagal ginjal, memicu gangguan hormon, gangguan saraf, dan menyebarkan bakteri infeksikus. 

Lantas bagaimana ya Sobat agar kita bisa membantu untuk menahan serta menyuarakan polusi sampah plastik dan mikroplastik agar tidak semakin besar? 

Tentunya dengan cara yang mudah dan skala kecil yaitu melakukan Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) terhadap sampah rumah tangga. Dan memulai melakukan pengolahan sampah mandiri di rumah masing-masing. 

Ohiya Sobat, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) turut serta juga dalam menyuarakan isu polusi plastik dengan kegiatan pemberdayaan, sosialisasi, ataupun edukasi kepada komunitas dan kelompok masyarakat. Selain itu YIARI menerapkan konsep 3R dalam pelaksanaan kegiatannya.

Memperingati Hari Bumi 2022, YIARI melaksanakan kegiatan bersih-bersih dengan mengajak masyarakat sekitar (Rudiansyah | YIARI)

Tahun lalu, tepatnya pada bulan April 2022 dalam rangka memperingati Hari Bumi YIARI melaksanakan dua kegiatan yang dilakukan secara serentak di Kalimantan Barat. 

Kegiatan ini dirancang dengan konsep 3R, konsep 3R dalam kegiatan ini diwujudkan dengan mengurangi (reduce) penggunaan plastik sekali pakai dengan mengarahkan peserta dan pengunjung untuk membawa tempat makan dan botol minum sendiri. Mendaur ulang sampah plastik (recycle) dengan membuat bungkus kerajinan dari bungkus kemasan bekerjasama dengan Bagian Pengelolaan Sampah dan Limbah Berbahaya Dinas Perkim-LH untuk kemudian dipamerkan. Terakhir, YIARI mewujudkan konsep penggunaan kembali (reuse) barang bekas dengan menampilkan perkusi yang menggunakan barang bekas sebagai instrumen musiknya.

Memperingati Hari Bumi 2022 YIARI menampilkan perkusi menggunakan barang bekas (Rudiansyah | YIARI)

Di tahun ini tepatnya bulan Juli 2023 dalam rangka memperingati Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia YIARI mengadakan diskusi santai berkolaborasi dengan komunitas penggiat alam di Gunung Tanggamus, Lampung. 

YIARI Memperingati Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia 2023 bersama komunitas di Gunung Tanggamus, Lampung (Tim Edukasi | YIARI)

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para komunitas pegiat alam mengenai isu polusi plastik dan mikroplastik. Konsep kegiatan yang sangat seru dan menyenangkan, bersama peserta melakukan pendakian menuju campsite di atas Gunung Tanggamus. Para peserta diajak untuk berdiskusi dan berlomba untuk mengumpulkan sampah di sepanjang jalur pendakian. Total sampah anorganik yang dikumpulkan seberat 51,5 kg! Luar biasa ya Sobat! Tidak lupa juga YIARI dan peserta menanam pohon di sekitar campsite

Menimbang sampah yang berhasil dikumpulkan oleh peserta (Tim Edukasi | YIARI)

Begitulah Sobat hal-hal yang bisa kita jadikan contoh untuk melakukan gerakan dalam mengurangi sampah plastik dan menyuarakan isu mikroplastik. 

Sampah plastik atau mikroplastik merupakan bom waktu yang saat ini mengancam kehidupan bumi baik itu manusia maupun satwa liar. Jangan takut untuk melakukan gerakan atau hal kecil dalam mendukung upaya pengurangan penggunaan plastik. 

Dalam menangani permasalahan sampah plastik dibutuhkan peran seluruh pihak bahkan dibutuhkan peran dari Sobat!

Ingat, sekecil apapun gerakan yang Sobat lakukan, yakinlah akan memberikan dampak yang besar, sama seperti mikroplastik. 

Referensi : 

Elif Ivana Hendastari 

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait