Mengantar Enam Kukang Sumatera ke Hutan Lindung Batutegi

28 Jul 2022
Admin YIARI

Mengantar Enam Kukang Sumatera ke Hutan Lindung Batutegi

oleh | Jul 28, 2022

Pada hari Senin, 25 Juli 2022, Tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat bersama BKSDA Bengkulu SKW III Lampung, Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi, dan Yayasan IAR Indonesia (YIARI) melepasliarkan enam individu kukang sumatera (Nycticebus coucang) hasil rehabilitasi di Kawasan Hutan KPHL Batutegi Blok Way Rilau Resor Way Sekampung,  Lampung.

Keenam kukang sumatera tersebut berjenis kelamin betina sebanyak 3 ekor yaitu Bernama Tigan, Murphy, dan Anjay, dan jantan sebanyak 3 ekor yaitu bernama Sukhoi, Lulu, dan Terserah.

Tigan adalah kukang serahan dari BBKSDA Jawa Barat pada November 2021, sedangkan Murphy serahan dari BBKSDA Jawa Timur pada bulan dan tahun yang sama, keduanya merupakan kukang yang diselamatkan dari kasus pemeliharaan ilegal satwa liar dilindungi oleh warga. Lulu adalah kukang yang diselamatkan oleh BBKSDA Jawa Barat SKW I Serang dari perdagangan satwa liar ilegal pada November 2013. Ketiganya dititiprawatkan di pusat rehabilitasi satwa Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk menjalani penanganan medis dan proses rehabilitasi sebelum dikembalikan lagi ke habitat aslinya.

Tim pelepasliaran membawa kandang transport berisi kukang yang akan dipindahkan ke kandang habituasi (Fattreza Ihsan | IAR Indonesia)

Ketiga kukang lainnya, Anjay, Sukhoi, dan Terserah merupakan kukang sumatera yang direhabilitasi sejak bayi di pusat rehabilitasi satwa Yayasan IAR Indonesia Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sukhoi mulai dirawat sejak 14 Mei 2012. Kemudian, Anjay dan Terserah masing-masing mulai dirawat sejak 9 Juni 2020 dan 14 Maret 2021.

Lokasi area pelepasliaran enam kukang sumatera ini ditetapkan setelah melalui proses survei.  Kawasan Hutan KPHL Batutegi dinilai memenuhi persyaratan yang diperlukan seperti karakteristik habitat, yaitu berupa hutan campuran, hutan dataran rendah dengan gugus perbukitan yang mempunyai struktur dan komposisi yang beragam.  Kawasan yang berada pada ketinggian 200 – 1700 m dpl ini memiliki ketersediaan pakan melimpah, seperti tumbuhan kaliandra merah (Calliandra calothyrsus), tepus (Hornstedtia megalochelius), meranti (Shorea ssp.), suren (Toona sureni), dan tumbuhan herba lainnya serta serangga, reptil dan burung kecil yang juga merupakan pakan kukang. Kondisi populasi kukang sumatera yang stabil dan sering dijumpai di kawasan ini, ditambah tingkat ancaman dan gangguan yang rendah, serta kondisi sosial budaya masyarakat yang tinggal berbatasan dengan kawasan tersebut sudah memiliki kesadaran mengenai pentingnya menjaga kukang menjadikan kawasan ini ditetapkan sebagai lokasi yang tepat untuk pelepasliaran.

Jarak yang ditempuh menuju lokasi ±27 kilometer dari Batutegi dengan transportasi darat, dilanjutkan dengan perahu lalu berjalan kaki. Kegiatan ini diawali  dengan membangun kandang habituasi yang berfungsi sebagai sarana adaptasi bagi kukang di lokasi baru. Proses habituasi dilakukan selama satu minggu, dengan mengamati perilaku dan kesehatan keenam kukang tersebut. Apabila dinilai baik dalam beradaptasi dilingkungan barunya, maka dapat dilepasliarkan dari kandang habituasi ke alam bebas.

Tigan sedang merayap di lantai kandang habituasi ketika sedang diamati perilaku adaptasinya oleh tim monitoring (Rizazul Tri | IAR Indonesia)

Kepala Plt. Balai BBKSDA Jawa Barat, Himawan Sasongko, S. Hut., M. Sc., menyatakan “Kami berharap satwa ini akan beradaptasi dengan baik di habitatnya di Kawasan Hutan Lindung Batutegi serta berkembangbiak di masa depan.

Direktur Program YIARI, Karmele Llano Sanchez menyatakan, “Semoga dengan pelepasliaran kukang sumatera ini ke habitatnya, kita semua bisa terus menjaga alam dan terutama hutan supaya makin banyak rumah tempat satwa-satwa liar itu bisa kembali pulang. Dukungan dari pemerintah, terutama dalam hal ini pihak BBKSDA Jawa Barat, BKSDA Bengkulu dan KPH Batutegi Lampung sangat kami apresiasi dan semoga makin banyak pihak-pihak pemerintah dan masyarakat bisa terlibat dalam kegiatan semacam ini.”

Yuk, dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait