Halo Sobat #KonservasYIARI!
Di awal tahun 2024 ini, klinik pusat rehabilitasi YIARI telah menangani Trichobezoar berupa rambut yang bersemayam di lambung Peyot. Peyot merupakan kukang betina dewasa yang tinggal di pusat rehabilitasi dari tahun 2016. Pada saat itu Peyot diselamatkan dari kasus perdagangan satwa liar ilegal. Peyot datang ke pusat rehabilitasi dengan kondisi gigi sudah terpotong dan mengalami infeksi sehingga membutuhkan perawatan medis.
Perawatan pertama yang diterima Peyot adalah pencabutan gigi untuk menyembuhkan infeksi sehingga tidak terjadi hal-hal fatal untuk kedepannya, lalu dilanjutkan dengan perawatan dan pemulihan. Setelah berada di pusat rehabilitasi, kondisi Peyot menunjukkan grafik positif yaitu kondisi badan stabil, nafsu makan baik, dan juga aktif di kandang.
Sampai pada bulan Desember 2023, Peyot menunjukkan beberapa gejala yang menandakan kondisi kesehatannya tidak baik. Melihat kondisi Peyot yang tidak seperti biasanya, dokter hewan di pusat rehabilitasi segera mengambil tindakan berupa pemeriksaan kesehatan. Berdasarkan hasil pengamatan, Peyot menunjukkan gejala berupa berupa penurunan aktivitas dan nafsu makan, area perut teraba membesar dan keras, serta ditemukan serat rambut pada feses.Â
Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, dilakukan juga tindakan rontgen modifikasi untuk mengetahui lebih lanjut kondisi lambung Peyot yang semakin membesar. Rontgen modifikasi dilakukan dengan cara memasukkan udara ke lambung untuk mendapatkan citra kontras dari lambung. Berdasarkan hasil rontgen Peyot diketahui mengalami Trichobezoar berupa gumpalan rambut.
Trichobezoar merupakan kondisi dimana terdapatnya benda asing yang masuk kedalam lambung dan bisa memenuhi lambung (Tetrania 2022). Berdasarkan hasil wawancara dengan drh. Nur Purba Priambada, dokter hewan yang menangani Peyot, Trichobezoar merupakan hal umum dan lumrah terjadi pada kukang karena aktivitas kukang yang sering menjilati tubuhnya, hal tersebut menjadi penyebab rambutnya tidak sengaja tertelan dan terperangkap di saluran pencernaan ketika rambut yang masuk berlebihan. Selain disebabkan oleh aktivitas kukang menjilati tubuhnya, Trichobezoar juga bisa terjadi akibat overgrooming, yang merupakan aktivitas satwa menggosok badan secara berlebihan yang bisa menyebabkan rambut rontok bahkan menyebabkan kulitnya luka.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diputuskan dilakukan tindakan operasi gastrotomi. Gastrotomi merupakan upaya pembuatan saluran permanen atau sementara dibuat melalui pembedahan pada dinding perut langsung menuju ke lambung. Pembedahan ini digunakan untuk mengambil gumpalan rambut yang terdapat di lambung Peyot. Terdapat satu gumpalan yang terdapat di lambung Peyot dengan berat total 34 gram.Â
Setelah dilakukan pembedahan, saatnya Peyot masuk ke masa pemulihan. Pada masa pemulihan terdapat perawatan tersendiri di antaranya menjaga kebersihan di sekitar bekas pembedahan, pengawasan kondisi kulit, pemilihan pemberian pakan (makanan dengan tekstur halus). Menurut drh. Nur Purba Priambada, operasi gastrotomi pada kukang membutuhkan waktu satu sampai dua minggu untuk bisa pulih ke kondisi normal. Tetapi, hebatnya Peyot sudah pulih dalam waktu hanya dalam waktu tiga hari. Hal tersebut ditunjukkan dari nafsu makan Peyot yang kembali normal dan beraktivitas seperti biasa, walaupun belum terlalu aktif dan masih memilih makanan lunak. Untuk menghindari kejadian tersebut terulang lagi, perawat hewan di klinik berusaha melakukan serangkaian penanganan lanjutan seperti pemberian obat pelancar pencernaan dan pemberian enrichment.
Setelah dilakukan operasi gastrotomi ini, diharapkan Peyot sehat kembali dan aktivitasnya lebih aktif.
Ria Risyanti
Referensi:
Sinaga, Walberto et al. : Kesehatan Kukang Sumatera (Nycticebus coucang) dalam Prospek
Penangkaran Untuk Konservasi. Jurnal primatologi Indonesia, Vol 12-2015.ISSN 1410-5373.
TETRANIA, Tisa et al. Kajian Pustaka: Penyumbatan Saluran Pencernaan Akibat Bola Rambut (Trichobezoar) pada Kucing.Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 1013-1027, nov. 2022. ISSN 2477-6637. Available at: https://jurnal.harianregional.com/imv/id-78897. Date accessed: 02 Apr. 2024. doi:https://doi.org/10.19087/imx.2022.11.6.1013.