BOGOR – Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menerima 14 ekor kukang sumatra (Nycticebus coucang) dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 31 Agustus 2015. 14 ekor kukang itu merupakan hasil sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat di wilayah Serang, Banten pada 2013 lalu.
“14 ekor kukang dari PPS Cikananga ditranslokasi (dipindahkan) ke YIARI untuk direhabilitasi kemudian dilepasliarkan di kawasan hutan konservasi,” ujar Koordinator Manajemen Satwa, drh. Wendi Prameswari di kantor YIARIÂ Ciapus, Jalan Curug Nangka, Tamansari Kabupaten Bogor, Senin 31 Agustus 2015.
ke-14 ekor primata nokturnal itu terdiri dari delapan ekor kukang betina dan enam ekor kukang jantan. Mereka bernama Amstrong, Cute, Dandelion, Fruzzy, Justin, Rosa, Melly, Willy, Phartos, Pinky, Popy, Syifa, Tamper dan Tyson.
Senin pagi, kukang sampai di Pusat Rehabilitasi YIARI Ciapus yang terletak di kaki Gunung Salak.Tim medis dan perawat satwa sejak subuh sudah siap di klinik YIARI untuk memeriksa kondisi primata tersebut.
“Kondisi kukang-kukang itu sehat dan masih cukup liar, sebelumnya tim medis YIARI juga sudah melakukan pengecekan kesehatan dan memasang mikrocip di PPS Cikananga,” kata drh. Wendi.
Di klinik YIARI, tim medis menimbang berat badan kukang dan mengecek mikrocip yang dipasang untuk identifikasi satwa. Kukang kemudian dipindahkan ke kandang karantina untuk menjalani masa pemulihan dan adaptasi selama sekitar enam minggu. Setelah proses karantina selesai, barulah mereka memulai proses rehabilitasi untuk selanjutnya dilepasliar ke kawasan konservasi.