CIAMIS – Sabtu pagi, 2 Mei 2015 merupakan hari baik bagi Untung, kukang jawa yang ditemukan warga di sekitar kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Setelah dimasukkan ke kandang habituasi, primata kecil itu akhirnya dilepasliar ke habitatnya di Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat. Menurut pantauan tim monitoring Yayasan IAR Indonesia di lapangan, saat dilepasliar, kondisi Untung tampak aktif dan sehat. Kukang jantan dewasa itu keluar sendiri dari kandang habituasi dan bersemangat naik ke dahan pepohonan. “Perilakunya masih sangat liar. Hal itu terlihat dari respon ketika melihat dan mendengar aktivitas manusia. Untung cenderung menghidar dan lari,” tulis Hilmi Mubarok dalam laporan monitoringnya.
Menurut Hilmi, perliaku liar Untung sudah terlihat saat pelepasan ke kandang habituasi pada 30 April 2015. Pertama kali keluar dari box translokasi, Untung langsung menggapai dahan pohon kaliandra. Mulanya dia berjalan lambat, namun setelah beberapa langkah gerakannya makin gesit hingga pada akhirnya dia memilih dahan paling ujung pohon nangka.“Setelah itu Untung terlihat diam dan tampak samar-samar dari balik rimbunnya dedaunan pada kanopi pohon yang dia pilih,” kata Hilmi. Perilaku liar tersebut menunjukkan kondisi yang baik sebagai kriteria kukang yang siap dilepaskan. Dengan begitu, nantinya Untung bisa bertahan hidup di habitat alaminya.
Kisah Untung bisa kembali ke rumahnya di hutan, bermula dari warga yang menemukan Untung di Majalengka kemudian menyerahkannya kepada pihak kepolisian. Selanjutnya pihak kepolisian menghubungi Resort Cirebon selaku otoritas yang berkepentingan di wilayah terdekat. Resort Cirebon kemudian berkomunikasi dengan pihak Bidang KSDA wilayah III Ciamis dengan kesimpulan satwa ditindak lanjuti bersama Yayasan IAR Indonesia.
YIARI yang sedang melakukan program pelestarian kukang jawa di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal (SMGS), Ciamis, Jawa Barat kemudian bergegas melakukan rescue (penyelamatan) dan translokasi (pemindahan) terhadap Untung. 30 April 2015, primata yang memiliki nama latin Nycticebus javanicus itu akhirnya direscue oleh tim YIARI dan menjalani pemeriksaan medis.
Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukan bahwa satwa tersebut dalam kondisi yang sangat baik, memiliki gigi bagus, dan tidak ditemukan klaim penyakit bawaan. Serta hasil pantauan perilaku pun satwa belum jinak dan masih memiliki kewaspadaan terhadap aktivitas manusia. “Dari situ, muncul asumsi bahwa satwa belum lama berada di pemelihara meskipun detail informasi pemelihara tidak diketahui,” kata petugas medis YIARI Ciapus, drh. Nur Purba Priambada yang melakukan penanganan langsung terhadap Untung.
Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kukang yang namanya merujuk pada salah satu nama staff Bidang KSDA Wilayah III Ciamis itu bisa dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal Ciamis sesuai dengan standard operational YIARI. Sebelum dilepas, Untung dipasangkan radio collar atau alat monitor supaya tim bisa memantau keberadaannya selama di Gunung Sawal. Hingga saat ini, tim monitoring YIARI masih melakukan pemantauan secara berkala terhadap Untung.