Tim monitoring Beruk dan kukang Sumatera di kawasan HL (hutan Lindung) Batutegi Tanggamus – Lampung

9 Okt 2012
Admin YIARI

Tim monitoring Beruk dan kukang Sumatera di kawasan HL (hutan Lindung) Batutegi Tanggamus – Lampung

oleh | Okt 9, 2012


Kabar dari Tim monitoring IAR Indonesia


Oleh: Robithotul Huda
Koordinator Program Pelepasliaran dan Monitoring

Siang itu terasa panas, terik mentari  menyengat, seakan lebih dekat dengan bumi. Jarum Thermohygrometermengarah ke 360c  (suhu udara) dan 60% (kelembaban udara). Bertelanjang dada dan berteduh dibawah rerimbunan pohon menjadi konsekuensi fenomena ini meskipun harus dibayar dengan legam warna kulit.
DAS way rilau mengecil dan air bendungan Batutegi menyurut jauh, memunculkan kembali bukit-bukit yang dulunya tenggelam. Pepohonan banyak yang mengering. Persaingan dalam ekosistem kawasan hutan lindung Batutegi untuk memperoleh makanan semakin ketat.
Sudah lebih dari 5 bulan, tim monitoring kukang Sumatra (N.coucang) dan beruk (M.nemesrina) hasil pelepasliaran Yayasan IAR Indonesia berada dilokasi ini.
Beruk yang dilepasliarkan pada tanggal 1 Juni 2012, terlihat terakhir kali pada pertengahan bulan Juli 2012 dengan kondisi bagus dan telah mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Sementara Kukang Sumatra yang dilepasliarkan berjumlah 6 ekor (4 ekor adalah hasil dari penyitaan BKSDA Lampung dan 2 ekor  adalah hasil rehabilitasi IAR Indonesia), 3 diantaranya menggunakan radio collar untuk memudahkan pemantauan.
1 ekor kukang bernama Sinabung ditemukan mati dengan beberapa luka ditubuhnya dan badanya yang kurus setelah dimonitoring selama 2 bulan di alam.
Kukang bernama Winar terpaksa harus di relokasi ke daerah yang lebih aman karena lokasi yang menjadi daerah jelajahnya terjadi kebakaran.
Dan terakhir kukang bernama Seblat, hingga awal bulan Oktober terlihat dalam kondisi bagus dan aktif. Seblat terlihat mampu memanfaatkan potensi pakan alami yang ada dalam kawasan HL Batutegi.
Tim akan terus memantau satwa-satwa tersebut hingga dirasa “cukup”; berada dilokasi yang aman, mampu survive dan jika memungkinkan sampai satwa terutama kukang akan mampu berkembang biak di lokasi barunya ini.
Selain itu tim juga memberi masukan kepada pemangku kawasan HL Batutegi agar lebih proaktif dalam pengawasan kawasannya demi terjaganya kawasan yang lestari. Kebakaran yang terjadi, sejatinya adalah kelalaian dan kesengajaan yang dilakukan oleh manusia yang kurang bertanggung jawab dalam pembukaan lahan baru dalam kawawsan HL Batutegi.  Semestinya petugas juga proaktif melakukan sosialisasi tentang bahaya kebakaran kawasan hutan serta menindak tegas pelanggaran dalam kawasan HL Batutegi ini.

 

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait