Serba-Serbi Enrichment Kukang di Pusat Rehabilitasi

10 Jun 2023
Admin YIARI

Serba-Serbi Enrichment Kukang di Pusat Rehabilitasi

oleh | Jun 10, 2023

Kalau minggu lalu kita sudah bahas enrichment makaka, Sobat #KonservasYIARI kepo gak sih bagaimana dengan enrichment kukang? Apakah sama dengan enrichment makaka?

Yuk simak informasi yang kami dapatkan dari Kang Barnas atau yang lebih dikenal dengan nama Acong! Beliau adalah perawat satwa kukang YIARI sejak tahun 2010 yang kini bertanggung jawab terhadap enrichment kukang.

Ada apa aja ya jenis jenis enrichment kukang?

Kalau berdasarkan sumbernya, jenis enrichment kukang tersebut dibagi menjadi dua, yaitu enrichment alami dan buatan. Contoh enrichment alami diantaranya adalah buah hutan, daun pisang, kakao, daun congkok, daun patat, dan sebagainya. Enrichment non-alami diantaranya adalah bola, pipa, kawat, dan sebagainya. Enrichment alami biasanya dikombinasikan dengan enrichment non-alami sebagai enrichment harian.

Seperti makaka, pada kukang juga terdapat enrichment harian dan enrichment lingkungan.

Enrichment buah hutan (Tim Perawat Satwa | IAR Indonesia)

Lalu, apa sih persamaan dan perbedaan pemberian enrichment makaka dan kukang?

Ada beberapa nih Sob. Jadi, meskipun enrichment kukang dan makaka sama-sama terjadwal, jadwal enrichment kukang dibuat dalam rangka waktu bulanan, tidak mingguan seperti makaka. Meskipun begitu, untuk pemberian enrichment buah hutan dilakukan pada setiap hari minggu.

Lalu, waktu pemberian dan jadwal pemberian enrichment mereka pun berbeda. Sobat #KonservasYIARI tahu kan kalau kukang termasuk hewan nokturnal atau aktif pada malam hari? Oleh karena itu, enrichment harian untuk kukang diberikan pukul 02.00 dini hari, mengikuti jadwal aktif kukang. Jadi, ketika para Sobat #KonservasYIARI sedang istirahat atau tidur, para kukang ini sedang diberikan enrichment!


Perbedaannya juga terdapat pada jenis dan variasi enrichment. Enrichment tematik atau enrichment lingkungan kukang berupa furnitur kandang Sob, tidak didesain tematik seperti pada kandang makaka. Enrichment lingkungan tersebut di antaranya berupa batang pohon, lorong bambu, tali ban, serta lubang pohon seperti sarang tarsius juga. Bisa dikatakan pula kalau enrichment harian kukang lebih bervariasi daripada makaka. Meski pemberiannya tetap sama ya, satu kali sehari.

Enrichment pipa buah berupa pipa yang dilubangi kemudian diisi makanan seperti buah
(Tim Perawat Satwa | IAR Indonesia)

Menurut kang Acong sendiri selaku perawat satwa kukang, pemberian enrichment kukang sedikit lebih menantang daripada pemberian enrichment untuk makaka. Kenapa ya?

  • Waktu perawatan dan pemberian enrichment yang dilakukan pada malam hari. Karena kukang termasuk satwa nokturnal, para perawat kukang pun melakukan tugasnya mengikuti jadwal para kukang, yaitu pada malam hari. Luar biasa ya para perawat satwa ini! Kita sih lagi istirahat ya kalau malam hari.
  • Cara memancing satwa terhadap enrichment. Kalau makaka ‘kan identik aktif sekali bergerak ya, jadi enrichment akan tetap dimainkan baik ada tidaknya makanan pada enrichment tersebut. Kalau kukang? Aduh agak sulit sulit gampang nih, biasanya mereka hanya mau menghampiri enrichment yang ada makanannya… Bahkan, mereka juga belum tentu suka dengan makanan yang diberikan pada enrichment tersebut, beberapa kukang memang picky banget nih…
  • Kukang lebih butuh perhatian khusus dibanding makaka. Tubuh kukang yang mungil serta kandangnya yang lebih kecil membuat para perawat satwa perlu memperhatikan dan merawat kukang dan kandangnya dengan lebih maksimal lagi.

Enrichment wire food berupa makanan seperti buah yang dihalangi dengan kawat (Tim Perawat Satwa | IAR Indonesia)

Wah baru tahu deh kukang picky atau pilih-pilih juga kalau makan ya🤔

Iya bisa dibilang begitu… Hal tersebut juga tidak bisa digeneralisir karena ada juga kukang yang cenderung pemakan segala. Preferensi makan tiap kukang juga berbeda-beda, seperti manusia, mereka punya seleranya masing-masing! Tapi kalau ada kukang yang benar-benar tidak suka dengan enrichmentnya, enrichment tersebut bisa benar-benar tidak dimakan loh! 🙁lalu kalau sudah begini jadi tugas para perawat satwa deh yang membersihkan makanan tersebut. 

Oiya Kang Acong sendiri selaku perawat satwa kukang yang sudah merawat kukang selama belasan tahun ini pernah menemukan inovasi untuk enrichment kukang loh! Enrichment tersebut berupa angpau insect, yaitu serangga yang dimasukkan ke dalam angpau. Inspirasi ini didapatkan dari anaknya.

Enrichment dari buah kakao dan pipa yang kemudian akan diisi serangga (Tim Perawat Satwa | IAR Indonesia)

Penasaran deh, kalau pemberian enrichment kukang pada zaman dahulu dan zaman sekarang ada bedanya gak ya?🤔

Ada! Tapi fakta ini sedikit bikin sedih deh😢 Dahulu, madu yang diberikan sebagai enrichment seringkali diberikan dengan cara dioleskan pada daun pisang, dan satu daun pisang saja cukup untuk seluruh kukang. Namun kini semakin banyak kukang di pusat rehabilitasi dan rasanya tidak memungkinkan jika pemberian madu selalu dilakukan dengan daun pisang. Namun mereka tetap mendapatkan enrichment dengan daun pisang, kok. Intensitasnya saja jadi berkurang, kini enrichment dengan daun pisang diberikan dua kali dalam satu bulan.

Oleh karena itu, yuk bantu konservasi kukang agar tidak semakin banyak kukang yang perlu dirawat di pusat rehabilitasi!

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Fathia Rosatika

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait