Sepasang Kukang Sitaan Dilepas di Gunung Sawal, Ciamis

28 Jan 2016
Risanti

Sepasang Kukang Sitaan Dilepas di Gunung Sawal, Ciamis

oleh | Jan 28, 2016

TEMPO.CO, Ciamis – Pusat rehabilitasi primata Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Ciamis kembali melepasliarkan sepasang kukang Jawa (Nycticebus javanicus) ke habitatnya di Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat, Rabu, 20 Januari 2016.

Dua kukang tersebut merupakan bukti hasil sitaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya pada 2013. Sepasang hewan ini sebelumnya dititipkan di pusat rehabilitasi YIARI Ciapus, Bogor, Jawa Barat.

Manajer Operasional YIARI Aris Hidayat mengatakan kukang ini pernah dilepasliarkan di Gunung Syawal, tapi terpantau sakit. Oleh tim monitoring, hewan tersebut dibawa kembali ke pusat rehabilitasi YIARI. Saat ini kedua kukang telah selesai menjalani pemulihan dan rehabilitasi. “Siap dilepas kembali ke habitatnya,” ujar Aris di sela pelepasliaran kukang di kaki Gunung Sawal.

Dia menjelaskan, selama rehabilitasi, kukang dikenalkan beberapa jenis pakan di hutan. Selain itu, kukang ditempatkan dalam kandang berukuran besar yang menyerupai habitat alaminya.

Hasil pemeriksaan tim medis dan observasi, Aris menjelaskan, kondisi kukang sudah sehat, tidak membawa penyakit, dan perilakunya liar, sehingga lolos seleksi untuk kembali dilepaskan ke habitatnya.

Menurut Aris, kukang korban perdagangan dan pemeliharaan yang masuk pusat rehabilitasi YIARI belum tentu bisa langsung dilepasliarkan. Dia menuturkan kukang harus lebih dulu menjalani proses pemeriksaan medis, masa karantina, dan rehabilitasi dalam jangka waktu tertentu.

“Setelah lolos seleksi untuk dilepasliarkan, baik dari sisi perilaku maupun kesehatan, barulah kukang dipindahkan ke habitat alaminya untuk menjalani masa habituasi dan pelepasliaran. Setelah dilepas, kukang tetap dipantau tim untuk mengetahui perkembangan perilakunya di alam,” ucap Aris.

Supervisor Survey Release Monitoring YIARI Robithotul Huda mengatakan proses translokasi atau pemindahan kukang ke kandang habituasi merupakan tahapan pralepas-liar sebelum benar-benar dilepas ke habitatnya. Kandang habituasi atau rumah sementara kukang berada di habitat Gunung Sawal.

“Bentuknya berupa lahan bundar terbuka dikelilingi fiber plastic. Di dalamnya tumbuh berbagai jenis pepohonan hijau untuk pakan dan tempat tidur kukang. Selama sekitar satu bulan, kukang dibiarkan beradaptasi dengan habitat dan pakan alaminya,” ujar Robithotul.

CANDRA NUGRAHA

Sumber : http://nasional.tempo.co/read/news/2016/01/20/078737806/sepasang-kukang-sitaan-dilepas-di-gunung-sawal-ciamis

 

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait