Orangutan Berusia 3 Tahun Ditemukan di Bekas Hutan yang Terbakar

20 Sep 2016
Heribertus Suciadi

Orangutan Berusia 3 Tahun Ditemukan di Bekas Hutan yang Terbakar

oleh | Sep 20, 2016

TRIBUNPEKANBARU.COM – Satu individu orangutan ditemukan dalam kondisi terluka di kawasan bekas hutan yang terbakar di daerah Parit Timur, Desa Sukamaju, Kabupaten Ketapang.Orangutan itu kemudian dievakuasi oleh Doni, warga yang menemukannya dan diserahkan ke pusat rehabilitasi Internasional Animal Rescue (IAR) Ketapang.

Manager Animal Care IAR Ketapang Ayu Budi Handayani mengatakan, orangutan berjenis kelamin betina berusia sekitar 3 tahun tersebut diserahkan pada Selasa (6/9/2016).

“Dilihat dari formulasi giginya, orangutan ini diperkirakan sudah berusia sekitar 3 tahun,” ujar Ayu, Kamis (8/9/2016).

Ayu menambahkan, berdasarkan cerita Doni, orangutan itu ditemukan saat ia bersama adiknya sedang memancing di daerah Parit Timur. Lokasi itu tidak jauh dari Pusat Penyelamatan dan Konservasi orangutan YIARI.

“Lokasi tempat ditemukannya orangutan ini merupakan bekas hutan terbakar. Orangutan itu ditemukan berada di tanah dengan kondisi tertimpa kayu dan kakinya bengkak,” ujar Ayu menuturkan cerita Doni.

Doni menyerahkan orangutan tersebut kepada IAR karena menyadari bahwa orangutan merupakan satwa yang dilindungi.Orangutan itupun kemudian diberi nama Cantik

“Kondisinya cukup memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering dan luka di kakinya mulai membusuk. Beratnya Cuma 3,7 kilo dan sangat kurang untuk ukuran orangutan dengan usia 3 tahun,” jelas Ayu.

Saat ini Cantik mendapatkan perawatan intensif dan dimonitor selama 24 jam oleh tim medis IAR Ketapang.

 

Sumber: http://pekanbaru.tribunnews.com/2016/09/08/orangutan-berusia-3-tahun-ditemukan-di-bekas-hutan-yang-terbakar

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Sep 12, 2024

Harapan Baru Ucil: Rela Berhenti Sekolah Demi Keluarga

Nama saya Perdi, biasa dipanggil Ucil. Saya berasal dari Dusun Beloyang Mentatai, tepatnya di kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Usia saya saat ini 15 tahun. Sebagai anak pertama, saya rela tidak...

7
Sep 11, 2024

Biji Kopi, Sebuah Harapan di Tanah Batu Lapis

Di tengah bayangan kelam akan habisnya sumber daya hutan, muncul secercah harapan baru di Desa Batu Lapis. Deli, seorang pemuda desa yang dulunya hidup dari menebang kayu, kini menemukan cara lain untuk bertahan—melalui biji kopi. Langkah kecil yang ia ambil ini...

Artikel Terkait