Mata, Orangutan yang Migrasi ke Kampung Transmigran

15 Des 2015
Heribertus Suciadi

Mata, Orangutan yang Migrasi ke Kampung Transmigran

oleh | Des 15, 2015

Padang belukar gersang menyambut tim penyelamat di Desa Sei Mata-Mata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, 1 Desember silam. Tim penyelamat datang atas laporan warga yang mengatakan ada orangutan besar yang memakan hasil kebunnya. Seperti biasanya, YIARI menerjunkan terlebih dulu tim Human-Orangutan Conlict untuk mensurvey dan memonitoring orangutan yang dilaporkan. Tim survey melaporkan bahwa ada satu orangutan jantan dewasa yang sering datang dan makan pisang di kebun warga.  Sementara itu hutan sudah tidak ada sama sekali karena kebakaran hebat yang melanda Sei Mata-Mata sejak September. “Kemarin sempat satu bulan api terus berkobar. Asapnya sampai berbulan-bulan,” ujar salah seorang penduduk. Sejauh mata memandang hanya ada kebun warga dan semak belukar. Selain kebun milik warga, di Mata-Mata juga terdapat kebun sawit milik dua perusaahan besar di Indonesia.IMG_6189

IMG_6219Tim penyelamat yang datang menemukan orangutan yang kemudian diberi nama Mata ini sedang berteduh di bawah rumpun pisang. Melihat kondisi orangutan yang berada di bawah dengan jarak tidak terlalu jauh, tim medis memutuskan untuk melakukan pembiusan dengan menggunakan sumpit. Setelah memperkirakan berat si Mata dan menakar dosis, tim medis menyerahkan dart berisi obat bius kepada Argito, Koordinator lapangan YIARI.

IMG_6242Anggota tim penyelamat menarik perhatian Mata sementara Argito mengendap di belakang Mata dan bersiap menyumpit. “Fyyuuh..” Dart meluncur dari sumpit namun karena gerakan Mata, dart gagal menembus kulit punggungnya. Mata yang menyadari ada orang yang berusaha membiusnya berusaha kabur. Argito segera memungut dartnya, memasukkan lagi ke dalam sumpit, serta mengejar orangutan. Ketiadaan pohon tinggi memudahkan tim untuk mengikuti orangutan. Sembari berjalan membuntuti orangutan, Argito berhasil menembakkan dart ke punggung Mata. Mata yang ketakutan terus berjalan ke semak-semak yang tersisa paska kebakaran hutan.

Tim mengikuti Mata pelan-pelan sembari menunggu efek obat bius. Tidak sampai 15 menit kemudian, tim menemukan Mata sudah terbaring di bawah semak-semak. Pingsan ketika mencoba bersembunyi. Sementara tim medis melakulan pemeriksaan, beberapa warga menonton dan saling melempar komentar.

“Ini nih yang kemarin makan pisang di kebun saya,” ujar seorang warga. “Iyo, aku rugi akeh iki,” ucap seorang warga lainnya dengan logat Jawa yang kental. Desa Sei Mata-mata merupakan desa transmigran yang berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa. Mereka mengikuti program transmigrasi pemerintah pada tahun 2012 dengan mendapatkan tanah seluas 2 ha dan rumah beserta pekarangannya. Mereka belum pernah melihat orangutan sebelumnya dan mengganggap mereka sebagai hama. Argito,  menanggapi, “iya Pak, tapi kalo orangutan ini lebih rugi karena semua hutan habis dan dia tidak punya rumah maupun makanan. Warga desa menyahut, “ya bukan salah saya, wong bukan saya yang buka hutan kok.” “Saya di sini kan ngikut pemerintah,” tambahnya.IMG_6334

Setelah pemeriksaan selesai, tim membungkus Mata dengan jaring dan membawanya ke tepi jalan. Biasanya tim menggunakan kayu untuk membawa orangutan ke luar dari hutan, namun karena tidak ada kayu sama sekali, maka tim menggotong Mata beramai-ramai.

IMG_6403Sekarang Mata sudah berada di Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan YIARI Ketapang untuk mendapat perawatan sebelum dilepaskan ke hutan yang baru.

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait