Lulus Sekolah, Susi dan Desi Dilepas Kembali ke Alam Liar

1 Jun 2016
Heribertus Suciadi

Lulus Sekolah, Susi dan Desi Dilepas Kembali ke Alam Liar

oleh | Jun 1, 2016

Setelah empat tahun lebih mengenyam pendidikan di pusat rehabilitasi, dua individu orangutan ini dilepasliarkan kembali di Hutan Lindung Gunung Tarak, Kalbar.

Lulus Sekolah, Susi dan Desi Dilepas Kembali ke Alam LiarSetelah empat tahun lebih mengenyam pendidikan di pusat rehabilitasi, dua individu orangutan ini dilepasliarkan kembali di Hutan Lindung Gunung Tarak, Kalbar. Hutan yang terus dibuka membuat habitat alami orangutan semakin berkurang. (YIARI)

Susi dan Desi lulus sekolah alam liar. Empat tahun lebih kedua individu orangutan (Pongo pygmaeus) ini mengenyam pendidikan di pusat rehabilitasi International Animal Rescue Indonesia atau Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) di Kecamatan Sungai Awan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Di sana keduanya dilatih memanjat, mencari makan, membuat sarang serta berbagai kemampuan untuk bertahan hidup. Interaksi dengan manusia sangat diminimalisir. Proses ini dilakukan agar mereka bisa menjalani kehidupannya di alam setelah dilepaskan. Keduanya juga sudah menjalani simulasi kemampuan bertahan hidup.

Mereka selanjutnya dipindahkan ke pulau pre-release untuk dipantau. Pulau tersebut sebenarnya masih berada di kawasan pusat rehabilitasi YIARI. Keduanya memang dilepaskan, namun tetap diawasi.

Jumat, 20 Mei 2016 lalu, YIARI bersama Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah I (BKSDA SKW I) Ketapang dan Dinas Kehutanan melakukan pelepasan dua individu orangutan tersebut di Hutan Lindung Gunung Tarak, Ketapang. Susi adalah orangutan yang diselamatkan YIARI 2011 silam yang ketika itu sudah bertahun menjadi peliharaan warga Kota Pontianak.

Kondisinya memprihatinkan ketika diselamatkan. Di lehernya terdapat luka infeksi terbuka, bernanah dan mengeluarkan bau tak sedap. Luka yang disebabkan rantai yang mengikat kencang lehernya, bahkan ketika diperiksa, ada karet yang tertanam di kulit lehernya.

Untuk mengeluarkan karet tersebut, tim medis melakukan operasi. Tidak hanya itu, akibat rantai, ada bagian dalam organ tenggorokan Susi terluka yang membuatnya susah bernapas dan mengeluarkan suara aneh. Selama menjalani perawatan dan rehabilitasi, kondisi Susi makin membaik, tidak hanya fisik tapi juga mental.

Desi punya kisah lain. Orangutan usia 10 tahun ini berasal dari Kecamatan Simpang Hilir, Ketapang. Susi dievakuasi Maret 2012, yang merupakan peliharaan warga. Menurut pemiliknya saat itu, dia membeli Desi seharga Rp50 ribu pada 2010 dari temannya di hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit.

Hasil monitoring Susi dan Desi selama di pulau pre-release di  Ketapang menunjukkan perkembangan positif. “Kondisi Susi bagus, dia sudah mampu mencari makan sendiri dan membuat sarang. Kami yakin dia akan senang berada di rumah barunya,” jelas Christine Nelson, dokter hewan asal Amerika yang telah bekerja di YIARI sejak 2012.

Karmele Llano Sanchez, Ketua Program YIARI menuturkan, Susi telah bertahun menjadi hewan peliharaan. Dirantai secara kejam sehingga memberikan efek buruk kesehatannya. Beruntung dia diselamatkan. “Ada beberapa orangutan yang kami selamatkan, tapi terlambat untuk direhabilitasi, sehingga mereka akan tetap tinggal di pusat rehabilitasi seumur hidupnya.”

Perjalanan panjang pelepasan Susi dan Desi dimulai pukul 00.00 WIB dari Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi YIARI di Sungai Awan. Perjalanan menuju Gunung Tarak itu ditempuh selama lima jam. Setelah itu, tim melanjutkan berjalan kaki yang melibatkan 16 porter untuk mengangkut kandang berisi orangutan sejauh 8 kilometer. Ketika dilepas di lokasi, Susi dan Desi tampak kebingungan, namun kemudian langsung berjalan dan memanjat pohon.

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/lulus-sekolah-susi-dan-desi-dilepas-kembali-ke-alam-liar

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait