Julia, Beruk dari Pulau Nias

28 Mar 2011
Admin YIARI

Julia, Beruk dari Pulau Nias

oleh | Mar 28, 2011

Julia

Pada tanggal 9 Maret 2011 kemarin IAR Indonesia menerima satu ekor Beruk (Macaca nemestrina) betina yang masih belia.

Julia nama Beruk tersebut atau setidaknya itulah nama panggilan yang diberikan oleh pemilik sebelumnya, Earl dan Samantha Moreno warga negara asing yang tinggal di Pulau Nias. Salah seorang teman mereka yang berada di Medan memberikan Julia pada saat Beruk tersebut masih bayi untuk dijadikan binatang peliharaan.

Sejak bayi, Julia diperlakukan layaknya anak manusia. Tinggal di dalam satu rumah bahkan sampai tidur di satu tempat tidur dengan Ear dan Samantha. Suatu saat, IAR Indonesia mendapatkan pemberitahuan bahwa Earl dan Samantha ingin menyerahkan Julia kepada IAR. Sehingga kemudian Julia mengikuti perjalanan jauh dari Nias menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang.

Tim dari IAR Indonesia yang mendapatkan kabar tentang keberangkatan Julia kemudian meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput Julia. Tim sempat khawatir mengenai urusan administrasi satwa tersebut karena satwa tanpa surat lengkap seperti Surat Karantina dan Surat Angkut Satwa yang dikeluarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam di tempat asal satwa, tidak akan bisa keluar dari Bandara.

Saat tim sampai di Bandara, tim mendapatkan kabar bahwa Para pengantar dan Julia sudah berada di balai Karantina Hewan Bandara. Di karantina, tim menjumpai dua orang Warga negara asing yang sedang bermain dengan seekor Beruk. Kedua warga asing tersebut ternyata adalah Earl dan Samantha Moreno.

“Kami dari IAR Indonesia.” Sapa seseorang dari tim IAR.

“Saya Earl, ini Samantha dan ini Julia.” Balas Earl sembari memperkenalkan istrinya, Samantha dan Beruk kesayangannya, Julia.

“Kami ingin sekali Julia Bisa kembali ke hutan dan memiliki keluarga.” Ungkap Earl.

“Kami berterimakasih sekali kepada IAR yang sudah membantu kami dan Julia. Semoga Julia bisa hidup bebas di hutan.” Pesan Earl dan Samantha sebelum melepaskan Julia dan kembali ke Nias.

Saat ini Julia sudah berada di pusat rehabilitasi IAR Indonesia dan sedang menjalani karantina.Semoga Julia bisa cepat beradaptasi di lingkungan baru dan kembali liar sehingga dapat bergabung dengan teman-temannya di alam.

  • Salah satu hal yang bisa kita lakukan jika kita memelihara satwa liar adalah dengan cara menyerahkan satwa tersebut ke pusat rehabilitasi namun hal paling baik yang dilakukan oleh kita adalah dengan cara TIDAK MEMELIHARA SATWA LIAR.
Sumber foto : Earl dan Samantha Moreno

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait