Jack, Ledi dan Puyol: 3 bayi orangutan penghuni baru Pusat Rehabilitasi IAR di Ketapang

12 Des 2010
Admin YIARI

Jack, Ledi dan Puyol: 3 bayi orangutan penghuni baru Pusat Rehabilitasi IAR di Ketapang

oleh | Des 12, 2010

Pusat Rehabilitasi International Animal Rescue (IAR) di Ketapang, Kalimantan Barat kembali menerima hasil penyitaan orangutan. Kali ini: 3 bayi orangutan. Mereka berhasil diselamatkan oleh tim yang terdiri dari IAR Indonesia, Yayasan Palung, tiga polisi hutan dari BKSDA Ketapang dan satu anggota polisi dari Polres Ketapang. Penyitaan dilakukan Kamis 2 Desember lalu.

Dua dari bayi-bayi tadi selama ini dikurung secara ilegal di kantor perusahaan tambang bauxit PT Harita. Satu bayi lagi didapat dari penduduk yang merantainya setelah ibu sang bayi dibunuh dan dimakan.
 

Puyol

Jack & Ledi

Kedua orangutan yang dikeluarkan dari kurungan PT Harita, adalah korban perdagangan satwa. Mereka dibeli dari pemburu oleh manajer lapangan PT Harita. Dalam Undang-Undang no. 5 tahun 1990, tindakan memburu, membunuh, menangkap, menjual, membeli, memelihara, atau menyakiti orangutan adalah pelanggaran hukum. Kedua bayi itu sudah berada di sana selama berminggu-minggu, walaupun di lokasi pertambangan itu selalu ada beberapa petugas dari BRIMOB.

Walaupun hukum yang melindungi orangutan sudah berumur 20 tahun, jarang sekali diterapkan hukuman pidana. Populasi orangutan menyusut dengan cepat sekali. Jika tidak ada yang dilakukan untuk mencegahnya, satwa langka ini bisa saja punah.

Andrew de Sousa dari Yayasan Palung mengatakan, “Jika sebuah perusahaan besar yang melanggar Undang-Undang bisa bebas dari hukuman, itu berarti pesan bagi publik bahwa pelanggaran-pelanggaran hukum di kemudian hari juga tidak akan dikenai pidana. Tanpa adanya komitmen kuat dari pemerintah, sulit bagi kita untuk bisa optimis mengenai masa depan orangutan.”

Dr. Karmele & Puyol

Karmele Llano Sanchez, direktur veteriner International Animal Rescue, mengatakan, “Karena orangutan dan manusia mirip, maka banyak penyakit pada orangutan yang juga bisa diidap oleh manusia. Masalah penularan penyakit dari orangutan ke manusia dan sebaliknya ini merupakan masalah serius.”

Ketiga bayi orangutan tersebut sekarang telah berada dalam perawatan dokter-dokter hewan IAR. Mereka tidak lagi ketakutan dengan rantai di leher. Ketiganya kini bisa tidur lebih nyaman dalam kandang dengan selimut dan beberapa mainan, serta mendapat makanan sehat secara teratur. Mereka diberi nama Jack, Ledi, dan Puyol.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Yayasan Palung: Phone/Fax: +62.534.3036367
Email: yayasanpalung@gmail.com
IAR Indonesia – Dr. Karmele: 0813 1888 7263
Email: informasi@internationalanimalrescue.org

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait