Asyiknya mencari Jangkrik

10 Mar 2011
Admin YIARI

Asyiknya mencari Jangkrik

oleh | Mar 10, 2011

Seperti halnya manusia Kukang juga bisa bosan terutama jika dia harus tinggal di dalam kandang. Kukang-kukang di pusat rehabilitasi IAR juga mengalami kebosanan oleh karena itu para perawat satwa sering membuatkan pengkayaan untuk mereka. Pengkayaan tersebut dapat berupa makanan, batang pohon, tempat bergelantung palsu dan banyak lagi. Fungsi pengkayaan sendiri adalah untuk mengurangi kebosanan satwa di dalam kandang karena mereka memiliki aktivitas.
Kukang merupakan binatang malam yang suka memakan serangga yang juga beraktifitas di malam hari seperti jangkrik. Oleh karena itu seorang volunteer di IAR Ciapus, Paloma, mencoba membuat pengkayaan menggunakan jangkrik. Dibantu oleh perawat satwa Kukang, Paloma membuat tiga macam pengkayaan makanan-mudah, medium dan sulit. Hal ini dilakukan untuk melihat perbandingan waktu bagi Kukang untuk menggunakan pengkayaan tersebut dalam proses mencari makan. Semakin lama maka semakin baik bagi Kukang.
Pengkayaan dibuat menggunakan batang bambu, serasah daun dan tentu saja jangkrik.
Mudah
Pengkayaan mudah
Batang bambu yang sudah dipotong dilubangi pada kedua sisi dan di bagian atas. Tidak ada serasah daun yang dimasukan, jangkrik akan dimasukan begitu saja ke dalam batang bambu.
Medium
Pengkayaan medium
Batang bambu yang sama dengan pengkayaan mudah namun kali ini di bagian dalam dimasukan serasah daun. Jangrik akan dimasukan ke sela-sela serasah tersebut.
Sulit
Pengkayaan Sulit
Kali ini di kedua sisi bamboo tidak dilubangi dan di bagian atas hanya diberi lubang sedikit, lalu dibagian dalam dimasukan serasah daun dan jangkrik.
Dari semua pengkayaan yang dibuat ternyata kukang menghabiskan waktu terlama di pengkayaan medium yaitu : 22 menit jika dibandingkan dengan dua pengkayaan yang lain mudah – 7 menit dan sulit – 16 menit. Pengkayaan mudah membuat kukang gampang mendapatkan jangkrik sehingga dia cepat bosan sedangkan pengkayaan sulit membuat kukang sukar menggapai jangrik yang berada di dalam bambu karena lubang yang teralu kecil untuk tangan kukang bergerak leluasa. Kukang lebih tertarik dengan pengkayaan medium karena lebih mudah dari pengkayaan sulit namun untuk mendapatkan jangkrik dia butuh usaha yang lebih dan kemungkinan hal tersebut yang menyebabkan dia betah untuk berlama-lama di situ.
               

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait