PROKAL.CO, PONTIANAK – Meliarkan kembali orangutan ternyata tidak gampang. Memerlukan proses yang lumayan memakan waktu. Seperti dialami oleh Reva. Setelah melewati masa perawatan di Yayasan International Animal Rescue Indonesia (YIARI) Ketapang, Senin (6/3) lalu, Reva dilepasliarkan ke Kawasan Hutan Desa Pematang Gadung, Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang.
Reva adalah seekor orangutan berjenis kelamin betina. “Reva merupakan satwa yang berasal dari hasil penyelamatan di tempat yang sama. Ketika itu satwa tersebut keluar dari habitatnya dan mengganggu kebun warga di Pematang Gadung,” kata Margo Utomo, Kepala BKSDA Kalbar.
Pelepasan dilakukan bersama-sama oleh Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan TSL-SKW I Ketapang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, beserta TNI Polri dan perangkat desa setempat. Lanjut Margo, seperti biasanya setiap orangutan hasil penyerahan atau penyelamatan harus melalui tahapan rehabilitasi selama sebulan di Pusat Rehabilitasi YIARI Ketapang terlebih dahulu.
“Setelah dinyatakan sehat, kemudian orangutan ini dilanjutkan proses habituasi di sekitar habitatnya untuk mengembalikan sifat liar dan agresivitasnya,” paparnya.
Satwa dilindungi bernama latin Pongo Pygmaeus tersebut, ia menjelaskan, saat ini sudah berusia sepuluh tahun. Setelah proses rehabilitasi dan adaptasi, kondisinya kini sehat dan liar seperti sediakala.
“Hutan Pematang Gadung dipilih sebagai tempat pelepasliaran setelah melalui survey kelayakan habitat, ketersediaan pakan, dan animal welfare,” ujar Margo. Kata dia, kegiatan ini merupakan translokasi dan pelepasliaran yang pertama di kawasan Hutan Desa Pematang Gadung selama tahun 2017.
Sementara itu, Selasa pagi dikabarkan ada dua orangutan yang mengganggu dan masuk ke pemukiman di Sungai Selamat, Parit Mambo, Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah. Setelah melakukan pengecekan lapangan, tim BKSDA Kalbar tidak menemukan orangutan.
Mereka justru bertemu dengan Ignatius Jamaludin, penjaga kebun yang lokasinya terdapat habitat orangutan tersebut. Dari keterangan Ignatius, keberadaan orangutan di sana sampai dengan saat ini tidak mengganggu masyarakat sekitar. Pun jarak hutan yang menjadi habitat jauh dengan pemukiman warga. (Ocsya Ade CP/Mohamad iQbaL/rk)
Sumber, http://kalbar.prokal.co/read/news/886-akhirnya-reva-dilepaskan-ke-hutan.html