Ada Jual Beli Satwa, Peran BKSDA Dikritik

4 Mar 2016
Risanti

Ada Jual Beli Satwa, Peran BKSDA Dikritik

oleh | Mar 4, 2016

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Scorpion Monitoring mengkritik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau yang dianggap sangat lemah memantau dan mengawasi praktik jual beli satwa langka di Pekanbaru. BKSDA terbukti tak mengetahui adanya satwa langka yang dijual belikan di Pasar Palapa yang berada di Jalan Durian, Pekanbaru.

Senior Investigator, Marison Guciano mengatakan selama ini sangat lemah dalam melakukan pengawasan di lapangan. Padahal tugasnya adalah untuk melakukan pengawasan baik pencegahan dan penindakan terhadap satwa langka yang dijual-belikan serta yang dipelihara tanpa adanya izin. Tugas dan peran tersebut tak dijalankan oleh BKSDA dengan baik dan benar.

“Kita melihat BKSDA sangat lemah dan lalai melakukan pengawasan terhadap penjualan satwa langka yang ada di pasar bintang di pekanbaru ini. Padahal melihat hukuman untuk para penjualnya itu dituntut hukuman 5 tahun maksimal dan denda paling banyak Rp100 juta. Para pedagang ini telah melanggar UU No 5 tahun 1990 tentang konservasi dan keragaman hayati dan ekosistem. Tapi BKSDA sama sekali tak mengetahui hal ini hingga kami menemukannya demikian,” ungkap Marison kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu (27/2/2016).

Harapannya, BKSDA setelah ini dapat segera membenahi pola pengawasan yang dilakukannya sesuai dengan fungsi dan peran yang ia miliki. Selama ini Marison mengakui adanya hubungan yang tidak baik dengan BKSDA dengan Scorpion terkait dengan laporan dan pengawasan yang dilakukan Scorpion kepada BKSDA.

“Untuk yang ini kita memang tak melakukan koordinasi dengan BKSDA. Kita sangat jarang melakukan koordinasi dengan BKSDA karena banyak pengalaman kita sebelumnya di daerah hubungan keduanya ini kurang baik dengan BKSDA. Ya tahu sendirilah bagaimana hubungan antara pemerintah dengan CSO,” jelasnya sambil tersenyum.

Lanjutnya, Marison meminta para pedagang yang berada di Pasar Palapa Pekanbaru segera dilakukan pembenahan dan pembinaan agar tak lagi menjual dan menerima satwa langka untuk diperjual-belikan.

“Kita minta supaya BKSDA melakukan sosialisasi, penyuluhan atau kegiatan yang sifatnya pembinaan pada pedagang yang ada di Pasar Palapa supaya kedepannya tak lagi ditemukan kasus yang seperti ini lagi,” tandasnya.

 

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Jul 15, 2024

Flora dan Fauna di Indonesia: Definisi, Jenis, Karakteristik

Hai, sobat #KonservasYIARI! Jika seseorang bertanya, "Apa saja kekayaan alam berupa flora dan fauna di Indonesia?" banyak dari kita akan langsung menyebut Rafflesia arnoldii, anggrek hitam, komodo, dan badak jawa. Nama-nama ini mungkin sudah tidak asing lagi, namun...

7
Jul 4, 2024

Lima Prinsip Kesejahteraan Satwa yang Harus Kamu Ingat!

Pasti Sobat #KonservasYIARI mendambakan hidup sejahtera dan bebas, bukan? Seperti halnya manusia, hewan juga merupakan makhluk hidup yang berhak menikmati kehidupan yang bebas dan sejahtera. Kesejahteraan hewan, yang dikenal dengan lima prinsip kebebasan...

7
Jun 26, 2024

Hutan Mangrove, Rumah bagi Biota dan Fauna yang Mesti Dilindungi

Fungsi hutan mangrove ternyata lebih banyak daripada yang kita duga, fungsi dan perannya tidak hanya melulu menahan laju abrasi pantai. Sebab, berbagai jenis biota dan fauna menghuni kawasan ekosistem satu ini, memberi manfaat bagi lingkungan maupun untuk...

Artikel Terkait