6 Fakta Julang Emas, Indikator Hutan yang Sehat dan Terjaga

27 Des 2023
Admin YIARI

6 Fakta Julang Emas, Indikator Hutan yang Sehat dan Terjaga

oleh | Des 27, 2023

Sobat #KonservasYIARI tau gak Indonesia memiliki total spesies burung yang kaya banget, totalnya sebanyak 1826 spesies! Salah satunya adalah julang emas, yang sebarannya luas banget. Wilayah sebarannya meliputi Butan Selatan, India Timur, Cina Barat Daya, Asia Tenggara dan Semenanjung Malaysia. Di Indonesia sendiri, julang emas tersebar di Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, juga termasuk beberapa pulau lepas pantai.

Mereka umumnya hidup di hutan dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 2.000 m. Namun jangan salah, Ia gak pernah asal pilih hutan untuk dijadikan habitatnya loh. Julang emas dianggap tidak toleran terhadap hilangnya habitat karena membutuhkan area hutan yang luas dan terjaga.

Selain fakta tersebut, masih ada beberapa fakta lain burung dengan nama ilmiah Rhyticeros undulatus ini, yuk simak Sob!

1. Satu Keluarga dengan Rangkong

Yoi Sob, Julang emas termasuk dalam famili Bucerotidae, seperti rangkong, enggang, julang, dan kangkareng. Semua jenis burung tersebut dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Hornbill. Burung-burung pada famili ini dikenal memiliki 

Nama ilmiah ‘Buceros’ dalam bahasa Yunani memiliki arti tanduk sapi, yang merujuk pada bentuk paruhnya. Burung-burung pada famili ini memiliki paruh seperti tanduk sapi yang berwarna terang. 

2. Merupakan Satwa Dimorfik

Julang emas jantan (Bobby Muhidin | YIARI)
Julang emas betina (Bobby Muhidin | YIARI)

Julang emas merupakan satwa termasuk dimorfik, yaitu satwa yang dengan penampakan berbeda antara jantan dan betinanya. Perbedaan jenis kelamin dari burung ini dapat dilihat dari warna temboloknya, warna kepala, dan warna bulu pada tengkuk.

Tembolok (gular skin) adalah kantong leher burung yang bisa digunakan untuk menyimpan makanan. Warna tembolok julang emas jantan umumnya berwarna kuning terang dengan garis hitam, sedangkan tembolok betina berwarna biru. Warna kepala jantan julang emas krem dengan bulu kemerahan bergantung dari tengkuk, sedangkan kepala dan tengkuk betina berwarna hitam. 

3. Betina Menjaga dan Membesarkan Anak dari Lubang Sarang

Tau gak sih kalau burung-burung dari famili Bucerotidae ini memiliki sistem bertelur yang unik, Sob? Mereka membutuhkan lubang pohon alami sebagai tempat tinggal sementara individu betina, sekaligus untuk melindungi ia dan anaknya dari predator. Ia akan berada dalam sarang ini selama masa bertelur, hingga sang anak dinilai siap untuk belajar terbang.

Nah, lubang alami pada pohon tersebut kemudian ditutup menggunakan tanah, lumpur, kotoran dan sisa makanan, sampai  besar lubang tersebut hanya sebesar paruh mereka aja. Lubang tersebut akan digunakan sebagai jalur jantan menyuapi betina dengan makanan yang sudah ia kumpulkan dari hutan, juga sebagai pintu mengeluarkan kotoran atau fesesnya.

Dengan jumlah telur yang biasanya berjumlah 2 butir, biasanya hanya satu anak burung yang selamat sampai dewasa. Spesies ini menghabiskan waktu bersarang sekitar 111-137 hari, dengan masa persiapan dan bertelur 13-14 hari, lalu masa pengeraman telur 40 hari dan masa perawatan anak burung 90 hari. Jadi dalam waktu tersebut, sang ibu harus tetap berada dalam sarang tersebut, loh! Luar biasa ya perjuangan sang Ibu!

4. Setia! Sang Jantan akan Memberi Makan Betina Selama Masa Bertelur

Julang emas jantan sedang memberi pakan pada sang betina yang berada di dalam lubang sarang (Aris Subagio | YIARI)

Selain karena monogami, spesies ini juga dikenal setia karena selama masa bertelur, sang jantan lah yang memiliki tugas penting untuk mencari pakan. Gak cuma untuk dirinya sendiri loh, tapi juga untuk sang betina di sarang, sweet banget ya. Makanan utama burung ini adalah buah-buahan seperti buah ficus. Selain itu burung ini juga akan memakan satwa kecil seperti serangga, kadal, katak, dan beberapa satwa kecil lain untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.

Julang emas jantan akan menyimpan pakan pada temboloknya, yang kemudian akan dikeluarkan satu per satu pakan dari dalam temboloknya ke ujung paruh. Ia kemudian memosisikan paruhnya untuk menyuapi sang betina.

Ketika sedang tidak dalam masa bertelur, julang emas akan terbang bersama pasangannya, atau dalam kelompok kecil. Mereka terbang dengan kepakan sayap yang berat dan suara keras. 

5. Rentan Punah

1826 spesies burung di Indonesia pada 2023, menunjukkan peningkatan 11 spesies dari tahun sebelumnya. Namun juga menunjukkan pengurangan tiga spesies juga, Sob😞. Ternyata masih ada ancaman terhadap kelestarian burung Indonesia ya.

Kini julang emas Memiliki Status Konservasi Vulnerable atau rentan punah.Hilangnya luasan hutan karena kebakaran hutan, maupun perambahan wilayah hutan menjadi ancaman hilangnya habitat julang emas ini. Ia juga terancam dari perburuan liar karena bentuk paruhnya yang unik. Sedangkan dari cerita diatas, coba bayangkan deh apa yang akan terjadi kalau sang jantan diburu. Otomatis dengan memburu satu julang jantan sama dengan membunuh seluruh keluarga julang, kan? 😭

YIARI rutin melakukan pendataan keanekaragaman hayati satwa dan tumbuhan di beberapa lokasi, salah satunya ialah Hutan Lindung Batutegi. Fungsi pendataan kehati ini adalah untuk melihat potensi kawasan dan kesesuaian kawasan tersebut untuk habitat atau kehidupan satwa liar. 

Pendataan jenis burung di kawasan HL Batutegi sendiri telah dilakukan sejak tahun 2009, namun kegiatan ini belum dilaksanakan secara rutin. Survey keragaman satwa mulai dilakukan secara khusus dengan membuat jalur-jalur pengamatan di blok inti kawasan HL Batutegi pada akhir tahun 2016.

Berdasarkan kompilasi data yang telah dilakukan dari 2009 hingga 2021, jumlah jenis burung di kawasan HL Batutegi telah mencapai 245 jenis yang tergabung ke dalam 61 famili. Salah satu spesies yang ditemukan ialah burung langka dan terancam punah ini, julang emas.

6. Indikator Hutan yang Sehat dan Terjaga

Jadi tahu kan Sob, untuk bisa berkembangbiak, julang emas membutuhkan pohon yang besar dan tinggi dengan lubang alami. Pohon dengan karakteristik ini tentunya hanya bisa ditemukan pada area hutan yang luas dan terjaga dong? Karena itu, julang emas dianggap tidak toleran terhadap hilangnya habitat hutan.

Perkembangbiakan julang emas di wilayah HL Batutegi menunjukkan bahwa kondisi hutan di KPH Batutegi sehat, luas, aman, dan terjaga. Wilayah ini bisa menjadi habitat yang baik bagi sang julang emas tentunya karena peran KPH Batutegi, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, dan YIARI, yang senantiasa melakukan patroli hutan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam di dalamnya!

Faktanya, hutan juga membutuhkan spesies ini untuk dapat lestari, loh! Dengan daya jelajahnya yang luas, ia dapat membantu penyebaran berbagai benih tumbuhan. Regenerasi vegetasi hutan dapat terjadi secara alami melalui benih tumbuhan sisa makanan atau yang terkandung pada fesesnya.

Semoga kita semua makin sadar akan pentingnya peran julang emas untuk hutan. Satwa cantik dengan suara unik ini seharusnya tetap lestari bebas di hutan ‘kan, bukan di dalam kandang? 🐦🌳

Referensi:

  1. Burung.org 
  2. Rangkong.org
  3. Kemp AC, Boesman PFD. 2020. Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus). In del Hoyo J; Elliott A; Sargatal J & Christie DA. (eds.). Handbook of the Birds of the World. Vol. Volume 6: Mousebirds to Hornbills. Barcelona: Lynx Edicions. ISBN 978-8487334306.
  4. Robithotul Huda. 2022. Burung Liar Kawasan Hutan KPH Batutegi, Lampung. Menyingkap Keragaman Burung di Hutan Lindung Batutegi.  YIARI (ID): Bogor.
  5. Featured image: Uci Sanusi | YIARI

Fathia Rosatika

Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

Kabar YIARI

7
Apr 1, 2024

Perlu Diketahui! 7 Jenis Plastik ini Sering Kita Pakai 

Sobat #KonservasYIARI pada mulanya plastik diciptakan manusia sebagai pengganti paper bag, loh! Seiring berjalannya waktu plastik diproduksi secara besar-besaran.  Tidak hanya itu, kini plastik sudah menjadi pencemar lingkungan seperti kemasan plastik sekali...

7
Mar 25, 2024

Yuk Kenali Primata Indonesia dengan Status Kritis di Alam!

Kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh sebab itu Sobat #KonservasYIARI harus kenal dengan primata di Indonesia yang memiliki status Critically Endangered (CR) atau kritis di alam. Primata yang memiliki status konservasi kritis di alam menandakan bahwa primata...

Artikel Terkait