Produk Alternatif Pengganti Plastik: Produk Ramah Lingkungan, untuk Konsumen Sadar Lingkungan

19 Agu 2024
Admin YIARI

Produk Alternatif Pengganti Plastik: Produk Ramah Lingkungan, untuk Konsumen Sadar Lingkungan

oleh | Agu 19, 2024

Selamat datang, sobat #KonservasYIARI!

Sedang menikmati artikel ini sambil memegang sebuah produk plastik?

Kehadiran plastik dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin tampak tak terelakkan, mengingat betapa praktisnya benda-benda ini.

Namun, pernahkah kamu berhenti sejenak untuk mempertimbangkan dampak serius yang mereka timbulkan terhadap lingkungan kita? Inilah saatnya kita mulai memikirkan alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan plastik yang merajalela.

Mari bersama-sama menyelami pentingnya mengurangi jejak plastik!

Ilustrasi limbah sampah plastik yang mencemari lingkungan (Pixabay)

Manfaat Mengurangi Plastik

Pada awal kemunculan penemuannya, plastik digunakan sebagai pengganti bahan organik. Tujuan adalah untuk meningkatkan daya tahan produk.

Namun, dikarenakan penggunaan yang melampaui perkiraan, plastik berkembang dengan teknik pengolahan dan aplikasi yang semakin luas.

Masa penguraian yang sangat lama, menjadikan plastik sering kali mencemari dan menumpuk. Ini lambat laun membahayakan lingkungan dan kesehatan. Bagaimana tidak, masa urai-nya saja memakan waktu mencapai ratusan sampai ribuan tahun.

Selain itu, pada prosesnya, produksi plastik juga menghasilkan emisi gas rumah kaca, yang nantinya tentu berkontribusi pada perubahan iklim. Maka dari itu, mengurangi penggunaan plastik dapat membantu meminimalisir dampak tersebut sehingga menjaga ekosistem bumi.

Untuk itu, inilah manfaat mengurangi penggunaan plastik:

1. Perlindungan ekosistem dan keanekaragaman hayati

Sampah plastik sering berakhir di alam, menyebabkan pencemaran di darat dan laut.

Satwa liar, seperti ikan, burung, dan mamalia laut, dapat tertelan atau terjerat dalam sampah plastik. Ini berdampak negatif pada rantai makanan dan keanekaragaman hayati. Mengurangi plastik berarti mengurangi risiko yang dihadapi oleh ekosistem ini, membantu menjaga keseimbangan alam.

2. Mengurangi emisi karbon

Produksi plastik melibatkan pemrosesan bahan baku yang intensif energi, sering kali menghasilkan emisi karbon tinggi. Dengan meminimalkan penggunaan plastik, kita dapat secara signifikan mengurangi jejak karbon kita. Alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti kemasan yang dapat terurai atau didaur ulang, menawarkan cara lebih hijau guna memenuhi kebutuhan kita tanpa mengorbankan lingkungan.

3. Peningkatan kesehatan manusia

    Plastik mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, beberapa di antaranya dapat bocor ke dalam makanan dan minuman.

    Bahan kimia seperti BPA dan ftalat, telah dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk gangguan hormon serta penyakit kronis. Memilih alternatif yang lebih aman membantu mengurangi risiko kesehatan ini.

    4. Perlindungan ekosistem dan keanekaragaman hayati

      Permintaan yang meningkat untuk produk ramah lingkungan mendorong inovasi dalam pengembangan bahan baru yang lebih berkelanjutan. Ini bukan hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, menciptakan pekerjaan dalam sektor-sektor yang berfokus pada teknologi hijau dan daur ulang.

      Upaya Mengurangi Plastik dari Pemerintah

      Nah, untuk membatasi timbulan sampah plastik, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong berbagai program, termasuk:

      1. Industri hijau

        Industri hijau adalah gerakan agar industri dalam prosesnya memprioritaskan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal tersebut bertujuan menyelaraskan pembangunan industri dengan pelestarian lingkungan hidup, serta memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.

        2. Ekonomi sirkular

          Ekonomi sirkular mengacu pada sistem ekonomi yang mengakhiri product life cycle. Konsep utamanya adalah mengurangi, menggunakan ulang, dan memperbaiki bahan dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi.

          Kali ini, kita akan bersama-sama mengenal dan mempelajari berbagai alternatif bahan dan produk pengganti plastik. Yuk, simak bersama!

          15 Produk Pengganti Plastik

          Sebuah riset yang dilakukan oleh peneliti Fraunhofer Institute for Chemical Technology (ICT), Jerman, menunjukkan kantong berbahan bioplastik tidak benar-benar terurai, atau bahkan bisa mencemari lingkungan dengan mikroplastik. Hal tersebut menjadikan kantong bioplastik di pasaran tidak benar-benar direkomendasikan.

          Menanggapi hal tersebut, ada baiknya kita bijak dalam menggunakan kemasan. Salah satu usaha yang bisa kita lakukan sebagai individu diantaranya adalah beralih dari kemasan sekali pakai ke penggunaan kemasan yang dapat digunakan ulang.

          Berikut 15 rekomendasi produk pengganti plastik sekali pakai:

          1. Tas belanja kain

            Melalui penggunaan tas belanja kain yang dapat digunakan berulang, kamu dapat membantu mengurangi penggunaan plastik dalam berbelanja.

            Kabar baiknya, saat ini beberapa supermarket di Indonesia mulai menghapuskan kemasan plastik untuk kantong belanja, sebagai upaya pembiasaan untuk masyarakat agar membawa kantong belanja masing-masing yang dapat digunakan ulang.

            2. Jaring atau tas buah sayur

              Selain kantong belanja kain, terdapat juga alternatif lain seperti tas jaring berbahan ramah lingkungan yang dapat digunakan. Selain ramah lingkungan, tas jaring juga memiliki tampilan yang klasik dan menarik, lho.

              3. Pembalut kain, tampon, dan menstrual cup

              Menstrual cup dan tampon. Sumber: Grid.id

              Limbah plastik dari pembalut sekali pakai juga masih menjadi topik masalah lingkungan. Melalui alternatif seperti pembalut kain, tampon, dan menstrual cup, harapannya kita bisa menekan jumlah limbah pembalut.

              Tentunya, dari ketiga alternatif tersebut, pilih sesuai kebutuhan dan kenyamanan kamu, ya.

              4. Popok Kain

                Selain menekan pengeluaran, penggunaan popok kain juga dinilai hemat karena jangka pakai yang panjang.

                5. Paper bag

                Di pusat perbelanjaan beberapa daerah di Indonesia, seperti supermarket dan toko buku, kini juga mulai menggunakan paper bag sebagai alternatif pengganti kantong plastik.

                6. Beeswax Wraps

                Beeswax merupakan pembungkus makanan yang terbuat dari lilin lebah. Beeswax wraps biasanya dipakai untuk membungkus jajanan, menutup piring sajian (sebagai pengganti plastic wrap), dan masih banyak kegunaan lainnya.

                7. Botol stainless steel

                Selain sebagai pengganti botol kemasan plastik, botol stainless steel juga menjaga suhu minuman yang kamu bawa, lho!

                8. Peralatan makan travel friendly

                Dengan memiliki peralatan makan berukuran travel friendly, kamu tidak perlu lagi meminta plastik saat sedang membeli jajan dalam perjalanan.

                9. Kotak makan bekal

                Membangun kebiasaan untuk membawa kotak bekal memang tidak mudah. Namun, hal tersebut cukup berdampak bagi pengurangan jumlah plastik sekali pakai pada penjual makanan.

                10. Travel mug

                Culture nongkrong di kafe berdampak pada peningkatan penggunaan cup plastik. Dengan terbiasa membawa travel mug, kita mengurangi potensi lonjakan sampah cup plastik di kafe.

                Selain itu, travel mug berbahan stainless steel juga cenderung menjaga suhu minuman. 

                11. Sedotan bambu atau logam

                  Penggunaan cup plastik tidak lepas juga dengan sedotan plastik yang menjadi pasangannya.

                  Untuk mengurangi limbah tersebut, kita dapat mengganti sedotan plastik dengan sedotan yang dapat dipakai ulang. Ini termasuk sedotan berbahan stainless steel atau bambu.

                  12. Gelas kertas atau karton

                  Pada beberapa event, tidak dipungkiri memerlukan gelas sekali pakai sebagai suguhan atau sample minuman. Nah, sobat dapat menggunakan gelas berbahan karton atau kertas sebagai alternatif pengganti cup plastik.

                  13. Kemasan kertas

                    Penggunaan kemasan kertas untuk produk makanan juga semakin populer. Biasanya, kemasan atau wadah kertas tersebut digunakan untuk makanan yang dijual atau dipesan secara take-away.

                    14. Kemasan kardus

                    Kebiasaan belanja online juga meningkatkan jumlah penggunaan plastik loh, sobat. Hal tersebut dikarenakan ada peningkatan kebutuhan untuk kemasan pengiriman. Namun, kini kamu dapat menggantinya dengan kemasan kardus custom yang juga mulai dijual di berbagai marketplace.

                    15. Paper wrap

                    Kebutuhan keamanan pengiriman paket kerap kali melibatkan penggunaan bubble wrap. Saat ini, sudah ada alternatif penggantinya,  yaitu paper wrap atau  honeycomb eco wrap. Selain ramah lingkungan, pelindung berbahan kertas juga terkesan lebih estetik.

                    Nah, itulah 15 alternatif produk pengganti plastik yang dapat dipakai ulang. Membangun kebiasaan menggunakan barang-barang tersebut memang bukan hal mudah. Namun, dengan beralih ke produk pengganti plastik yang lebih ramah lingkungan, artinya kita dapat memberikan kontribusi positif bagi bumi ini.

                    Ingat, setiap langkah kecil yang kita lakukan membawa dampak besar dalam jangka panjang. Besarnya keinginan untuk efektif dengan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja akan merusak lingkungan.

                    Jadi, yuk mulai beralih ke produk pengganti plastik! Mari bersama menjaga bumi dengan bijak memilih bahan dan produk pengganti plastik.

                    Nana Nadiya Mahardika

                    Sumber:

                    https://link.springer.com/article/10.1007/s11356-021-18038-5

                    https://www.ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/vastuwidya/article/view/412/341

                    https://blog.cleanhub.com/alternatives-to-single-use-plastic

                    Dukung satwa-satwa dilindungi Indonesia dengan membagikan kisah ini di sosial mediamu atau ikut berdonasi untuk satwa-satwa di pusat rehabilitasi kami dengan mengklik link di sini.

                    Kabar YIARI

                    7
                    Sep 12, 2024

                    Harapan Baru Ucil: Rela Berhenti Sekolah Demi Keluarga

                    Nama saya Perdi, biasa dipanggil Ucil. Saya berasal dari Dusun Beloyang Mentatai, tepatnya di kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Usia saya saat ini 15 tahun. Sebagai anak pertama, saya rela tidak...

                    7
                    Sep 11, 2024

                    Biji Kopi, Sebuah Harapan di Tanah Batu Lapis

                    Di tengah bayangan kelam akan habisnya sumber daya hutan, muncul secercah harapan baru di Desa Batu Lapis. Deli, seorang pemuda desa yang dulunya hidup dari menebang kayu, kini menemukan cara lain untuk bertahan—melalui biji kopi. Langkah kecil yang ia ambil ini...

                    Artikel Terkait